Senin, 22 Maret 2010

contoh penerapan stack dalam Penyimpanan Barang Dalam Gudang.

contoh penerapan stack dalam Penyimpanan Barang Dalam Gudang.

Bentuk penyimpanan barang ke gudang ada bermacam-macam cara,
salah satunya adalah dengan penerapan stack. Pada bentuk ini barang akan
disimpan pada pelat-pelat yang disusun dalam sebuah rak. Penyusunan pelat ini
biasanya menggunakan alat bantu kendaraan forklift, karena biasanya untuk
masing-masing pelat cukup berat untuk diangkat dengan tenaga manusia. Bila
barang yang disimpan adalah barang yang ringan, terkadang penyusunan cukup
menggunakan tenaga manusia, dengan menggunakan tangga dan sejenisnya.
Peletakan barang pada pelat tentu saja berdasarkan pada prioritas-
prioritas tertentu, misalnya jarak dengan pintu gudang, luas paling efektif,
pengelompokan berdasarkan jenis barang, dan lain-lain. Prioritas terakhir, yaitu
berdasarkan jenis barang ini yang sering digunakan dalam penyimpanan barang,
karena cukup mudah dalam pengimplementasiannya, cukup mengefektifkan luas
dari barang-barang yang jenisnya sama. Hal ini jauh lebih mudah dibanding jika
harus mencari luas efektif dari berbagai jenis barang. Prioritas yang cukup sulit
implementasinya adalah prioritas luas efektif dengan jenis barang yang banyak,
proses ini perlu perhitungan yang cukup akurat dan membutuhkan waktu lama
untuk merencanakan penataan barang yang paling baik.
Dalam sistem penyimpanan barang ke gudang secara manual (tanpa
bantuan komputer), maka proses penyimpanan ini membutuhkan tenaga ahli yang
mampu mengatur posisi barang dari bermacam-macam ukuran. Proses ini lebih
sulit jika dikerjakan oleh lebih dari 1 orang, karena setiap orang tentu punya
pertimbangan sendiri dalam penentuan posisi barang. Tetapi proses ini juga cukup
sulit untuk diselesaikan seorang diri, apalagi untuk gudang yang cukup besar
dengan jenis barang yang banyak.
Proses penyimpanan barang ini akan menjadi jauh lebih mudah jika
terdapat alat bantu bagi para ahli untuk pengaturan posisi barang. Dengan adanya
alat bantu ini, bukan berarti meniadakan fungsi dari tenaga ahli.


Metode Algoritma Genetika
Algoritma Genetika adalah suatu teknik pencarian solusi yang diilhami
oleh prinsip-prinsip biologi yang ada di alam, seperti evolusi, seleksi alam, dan
kombinasi genetika. Algoritma Genetika ini memiliki konsep komputasi yang
cukup sederhana, tetapi kemampuannya untuk mengatasi masalah sangat baik
(powerful). Algoritma Genetika yang banyak dikenal dalam dunia komputer
sebagai GA (Genetic Algorithm) ini, dipakai untuk menyelesaikan kasus-kasus
yang mempunyai banyak solusi, di mana tidak ada kepastian solusi mana yang
terbaik, atau seandainya ada kepastian solusi terbaik, akan membutuhkan waktu
yang sangat lama dalam penyelesaiannya. Inti dari Algoritma Genetika adalah
mencari solusi terbaik (survival of the fittest) dari begitu banyak solusi yang ada,
yang dilakukan secara bertahap. Setiap solusi pada GA ini diwakili oleh satu
individu atau satu kromosom. Kromosom-kromosom ini terkumpul dalam
populasi, dan suatu populasi nantinya akan melahirkan populasi yang baru (variasi
yang lain) sampai dengan sejumlah generasi yang ditentukan, untuk mencapai
solusi terbaik. Contoh-contoh kasus yang dapat diselesaikan menggunakan GA:
pencarian rute terpendek (travelling salesman problem), pengisian container,
penentuan posisi toko yang paling menguntungkan, penentuan kerja dalam sebuah
tim, dan masih banyak lagi kasus yang lain. Dalam kasus-kasus ini, banyaknya
solusi bisa mencapai ribuan bahkan jutaan alternatif solusi.

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes